Sabtu, 18 Juli 2020

Hari ini 18 Juli 2020
Aku memikirkan situasi sekarang ini sangatlah rumit kurasakan.
Aku seperti seorang diri yang tidak ada siapa-siapa di sekitarku. Aku terus coba untuk bersukacita dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan agar tidak terlarut. Nyatanya aku masih saja merasa sendiri dikala aku sedang berdiri.
Aku seperti orang yang gak tahu apa yang harus kulakukan. Orang-orang yang dulunya masih ada di sekitarku nyatanya mundur selangkah demi langkah dari hadapanku. kenapa disaat aku lagi benar-benar bahagia, dsitu ada saja yg datang. Tapi disaat aku sesunggunya sedang down, satu pun tidak ada yang mendekat. Aku merasa hidupku ini diperlukan ketika orang ada perlu tapi disaat aku benar membutuhkan genggaman tangannya justru tanganku yang diputuskan.
Bahkan aku belum bisa menemukan orang yang tulus dan setia untuk berjuang bersamaku sampai saat ini. Saat semua perempuan disekitarku sudah memiliki kesuksesannya masing-masing atau pun sudah memiliki pasangan hidupnya, justru aku seperti semakin jauh kebawah. Apa aku gak berhak untuk dicintai? Apa aku gak berhak untuk memiliki kebahagiaan? Kenapa aku ditinggalkan, kenapa aku dibiarkan sendiri. Apa kesalahanku terlalu besarkah dibanding kesalahan yg dilakukan orang lain sehingga aku pantas untuk mendapatkan penderitaan yang sekarang ini?
Gak ada yang datang, gak ada yg peduli.
Memang aku masih punya keluarga yg ada buatku. Tapi mereka juga punya tujuan masing-masing. Gak mungkin aku terus-terusan berharap sama mereka.
Aku juga ingin seperti perempuan lainnya punya kebahagiaan yang mudah mereka dapatkan. Gak seperti aku yg selalu gagal dan jatuh.
Udah gagal bertubi, jatuh pula lagi. Sakit kali....
Bukannya aku gak mau berusaha untuk bangkit tapi aku udah coba dan terus berjuang. Tapi memang nyatanya aku tetap saja gagal. Pria suka dengan wanita yang cantik dan tinggi tapi nyatanya aku gak lebih cantik dari mereka dan badanku juga gak tinggi langsing seperti mereka. Pria juga suka dengan wanita pekerja keras atau karir yang tinggi. Hei kalian tau gak, aku sebenarnya mati-matian berusaha keras untuk menggapai apa yg kuinginkan. Sakit loh bolak balik menjatuhkan lamaran tapi dibuang ke tong sampah, ditolak saat bolak balik diinterview. Giliran udah ketemu dengan pekerjaan baru ehh malah ada aja hal2 yang diluar dugaanku membuat aku gak berlanjut dipekerjaan itu. Aku juga gak milih-milih dalam mencari pekerjaan, semua kucoba kesana kemari tapi apa, masih saja ditolak.
Bermacam bisnis sudah berapa x kucoba walaupun masih kecil2an tetap aja gagal juga. Sampai saat ini aku coba lagi geluti bisnis siapa tau ada kesempatan berhasil aku mengerjakannya. Karna kalo aku hanya mengandalkan lamaran dari perusahaan2, belum tentu juga ada yg menerimaku. Ilmuku pas-pas an, fisikku juga gak tinggi. Wajar saja perusahaan berpikir panjang untuk menerimaku. Jangankan perusahaan besar, perusahaan kecil saja udah syukur bisa bertahan.
Aku juga gak haruskan cerita sama kalian satu persatu atas apa saja yang sudah kulakukan untuk menggapai? Emang kalian bakal ngerti semua? Enggak jugakan.
Dalam hal menemukan teman hidup juga begitu. Selalu saja pada akhirnya mereka pergi begitu saja. Mungkin karna aku gak istimewa Dimata mereka, aku selalu jadi perbandingan buruk dari yg lainnya. Gak ada satu pun yang mau menemaniku dalam suka duka. Aku gak ada apa-apanya, aku gak secantik mereka, aku juga sesukses mereka.
Tapi mau bagaimana pun juga aku harus bisa tegakkan kepalaku didepan kalian semua. Setidaknya masih ada orang yang butuh pendapatku dikala lagi bimbang, butuh mendengarkan orang itu dikala mereka lagi sharing atau curhat, butuh tenagaku disaat mereka lelah sekali, butuh otakku disaat mereka buntu berpikir.
x
x

Senin, 19 Agustus 2019

JALAN LINTAS YANG KULALUI SAAT ITU

Perjalanan panjang itu tidak pernah habis sepanjang jalan yang dilalui.
langkah kaki ini tidak pernah berhenti untuk menggapai titik ujung jalan.
disepanjang jalan sambil berpikir dan merenungkan masa yang lalu yang telah usai
sebagai gambaran dan evaluasi untuk menuju masa depan
seorang Nenek renta yang kutemui ditengah jalan sedang berjalan dengan lambat
luapan nafas keluar sebagai tanda bahwa beliau sudah sangat lelah berjalan
aku terus memandangnya dan iya pun berpaling memandangku.
seketika dia melihatku terbesit didalam pikiranku apakah yang terjadi dengannya setelah aku tidak melihatnya lagi dijalan itu? lalu perjalananku berlanjut. 
dipersimpangan aku melihat anak-anak yang sedang bermain. kesukacitaan mereka pada saat itu membuat aku tersugesti untuk tersenyum karena melihat begitu asyiknya mereka berinteraksi satu sama lain.
salah seorang ibu dan ayah mereka datang menjemput agar mereka segera beranjak dari lokasi tempat mereka bermain. dan ada seorang anak yang melihatku dengan wajah sedikit heran.
mungkin dia heran kenapa aku senyum-senyum memandang mereka, pikirku.
kulanjutkan kembali langkah kaki ini dan sebuah batu berada didepanku. 
hampir saja kakiku tersandung dibuatnya. lalu batu itu kupindahkan dan berharap orang yang akan melewatinya tidak tersandung.
dari kejauhan tepat dia berjalan menuju kearahku, aku melihat seorang gadis sebayaku sedang menangis tersedu-sedu. Entah apa yang membuat dia menangis sambil menghusap air matanya yang semakin banyak.
ingin aku bertanya langsung apa sebenarnya yang terjadi dengannya? didalam pikiranku timbul beberapa kemungkinan. mungkin dia mendapat masalah dikampusnya, atau nilai yang dia dapatkan sangat rendah, atau sedang bermasalah dengan keluarganya, atau mungkin habis diputusin pacarnya, atau dia sedang merasakan sakit yang ada didalam tubuhnya. Tapi begitu pun tetap saja kulanjutkan perjalananku.
suara lonceng dari seorang bapak penjual es krim sedang mengayuh sepeda yang cukup tua. aku menghentikan langkahnya supaya berhenti. 
dia memberikan aku segelas es krim dan dia menerima uang Rp.5.000 dari tanganku. seketika penjual es krim itu melanjutkan kayuhan sepedanya aku pun menikmati es dengan rasa durian karena aku sangat menyukai durian.  nikmat sekali es krim yang kucicipi ini sampai habis. tetap saja aku masih merasa haus dan segera membelikan sebotol air mineral di warung jalan-jalan itu. aku tidak meraskan kehausan lagi.
perjalanan ini terus kulanjutkan sampai aku mungkin akan bertemu lagi dengan orang yang berbeda dan aktivitasnya yang berbeda pula. 


Kamis, 25 Juli 2019

coding program kembalian

#program Kembalian dan data pecahan dalam bentuk tupel

tb=input("Masukkan Total Belanja=")
ub=input("Masukkan Uang Pembayaran=")
uk=int(ub)-int(tb)
print("Uang Kembalian=Rp.",uk)
print("Dengan rincian uang kembali sbb :")
lpribu=uk//50000
sisa=uk%50000
dpribu=sisa//20000
sisa=sisa%20000
spribu=sisa//10000
sisa=sisa%10000
lmribu=sisa//5000
sisa=sisa%5000
duribu=sisa//2000
sisa=sisa%2000
lmratus=sisa//500
sisa=sisa%500

print(" Pecahan 50.000 = ",lpribu," lembar")
print(" Pecahan 20.000 = ",dpribu," lembar")
print(" Pecahan 10.000 = ",spribu," lembar")
print(" Pecahan  5.000 = ",lmribu," lembar")
print(" Pecahan  2.000 = ",duribu," lembar")
print(" Pecahan  5.00 = ",lmratus," lembar")

note: pakai program python ya bro/sist .
sesuaikan dengan OS nya

Minggu, 04 September 2016

ceritaku

Tuhan bukan tidak pernah mendengarmu
tapi engkau yang terlalu tuli rohani mendengarnya :)

"stay here with me"